Hubungan Dagang Makassar Dan Australia

Hubungan Dagang Makassar Dan Australia

Judul diatas tidak berlebihan berhubung memang kenyataanya begitu, mungkin lebih tepatnya pelaut kedua setelah pelaut spanyol yang pernah menginjakan kakinya di australia. Suku makasar telah mngunjungi australia jauh sebelum inggris dan bangsa eropa lainya menginjakan kaki di benua ini. Hubungan ini terjadi lantaran perdagangan antara pelaut makasar dengan suku aborigin di utara australia. Bahkan suku makasar telah memberikan nama di pesisir utara australia sebagai marege (sekarang darwin). Pelaut makasar membutuhkan waktu 2 minggu untuk sampai di pesisir utara australia ini, barang yang dibawa oleh pelaut makasar antara lain adalah, baju, gerabah, keramik, dll, sedangkan pelaut makasar mengambil teripang untuk dijual kembali ke cina, karena pada saat itu masyarakat china percaya teripang memiliki khasiat untuk obat-obatan. Perdagangan ini dimulai tahun 1720, perdagangan atas dasar saling menghargai dan sama rata. orang makasar juga mempekerjakan masyarakat lokal untuk mengambil teripang dilaut dengan memberikan semacam teknologi perahu pinisinya, sehingga suku aborigin mampu mencari iklan dan hasil laut lebih banyak, karena sebelumnya hanya menggunakan kano saja.


Namun semenjak kedatangan penjajah inggris yang menetapkan pajak tinggi terhadap kapal-kapal asing membuat pelaut makasar berhenti mengunjungi australia, kapal terakhir pelaut makasar yang meninggalkan australia adalah tahun 1906. Semenjak itu pelaut makasar tidak datang lagi ke marege, kerinduan akan saudara jauh ini di abadikan dengan lagu, tarian serta lukisan batu yang berbentuk perahu pinisi oleh suku aborigin. Hingga kini pun suku aborigin terus menunggu saudara jauhnya datang, dan mereka apabila berada di pinggir pantai sambil memandangi pantai, seraya menyanyikan lagu untuk saudara jauhnya tersebut, berharap melihat pinisi datang merapat.

Hubungan antara kedua suku bangsa ini juga meninggalkan jejak dalam segi bahasa di suku aborigin itu sendiri, seperti rupiah (uang), balanja (belanja), manik-manik (kalung) dan hingga kini merupakan kosa kata dalam bahasa aborigin. Maka berbanggalah kita sebagai bangsa indonesia, yang telah mampu mengarungi lautan lepas, seperti bangsa eropa, terutama anda orang asli makasar, terus lestarikan budaya anda, cintai. hidup makasar, hidup indonesia raya.

40 komentar

  1. Owh begitu tho kisahnya ... Baru tahu, memang keren nenek moyang kita, seorang pelaut ;)

    BalasHapus
  2. kalau tengok dari segi geografi, ia bukan sesuatu yang mustahil terjadi hal seperti ini, kan?

    BalasHapus
    Balasan
    1. iy but in that time,,,,people have not technology how to make kapal penjelajah....

      Hapus
  3. Mantaf, ini adalah salah satu ilmu pengetahuan yang tidak saya dapat di sekolah

    BalasHapus
  4. Berarti kalau bisa singgah di Australi, bisa bahasa indo nih??

    BalasHapus
  5. Wah mantaps nih heee

    BalasHapus
  6. Saya pernah dapat cerita ini dari dosen Makassar yang sedang magang di KBRI di Ausie. Memang jejak pelaut makassar terserak di seantero dunia

    BalasHapus
  7. Baru tau gw. Mungkin kalo gak dijajah Inggris, pasti hubungan dagangnya masih ada sampai sekarang.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mungkin juga sih...dulu juga kan karna pajak yang tinggi jadi kan males dateng lagi..

      Hapus
  8. Sy baru tau sejarahnya... Memang nenek moyangku seorang pelaut gak cuma sekedar lagu ya... Kapal pinisi juga udh melanglang buana... Hidup Indonesia

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ya begitulah adanya....kita harus mengingat sejarah..supaya kita tau jatidiri bangsa

      Hapus
  9. Wah asli baru tahu lho ini gue. Suku aborigin bilang uang sebagai rupiah. Keren siih.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ya begitulah ada ko di youtube MNC TV kalo gasalah

      Hapus
  10. Perasaan sy kmrn udh mampir dn komen.. Ga taunya ga da ya.... Wk wk.. Nenek moyangku seorang pelaut itu terbukti.. Dan kapal pinisi jg udh melanglang buana ke negri orang... Aku bangga Indonesia

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mbak soalnya saya moderasi..supaya saya tau siapa aja yang komen..jadi saya bisa kunbal ke blognya

      Hapus
  11. ternyata suku aborigin pernah berkomunikasi dengan suku makassar, padahal dalam buku buku modern mereka di lukiskan sebagai suku terkebelakang dan tidak bisa maju. Benar benar gambaran yang bias

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terkadang sejarah harus digali oleh kita sendiri sebagai penerus..jangan mengandalkan kata orang..atau kata bangsa lain yang rawan rekayasa dan untuk melemahkan jati diri kita

      Hapus
  12. Wah baru tau ternyata pelaut makassar yg menemukan aussie dengan kapal pinisi yg terkenal itu, kita harus bangga karenanya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ya bukan penemu sih..tapi setidaknya kalo orang inggris ngaku2 saya duluan..kita bisa ngomong..hei inggris nenek moyang saya lebih dulu dari kalian

      Hapus
  13. Saya pernah nonton acara dokumenter yang membahas sejarah suku aborigin dengan Indonesia bagian timur

    BalasHapus
  14. Betul adanya, nenek moyangku seorang pelaut. Hehehe.. Nice info, tambah pengetahuan nih..

    BalasHapus
    Balasan
    1. ya sesuai nyanyian itu...ternyata maknanya dalem

      Hapus
  15. nah.. ini dapat pelajaran sejarah lagi. Saya malah baru tau kalau para pelaut kita dulu pernah ada hubungan sangat baik dengan suku aborigin di Australia. Yang saya tau sedikit kalau dulu para pelaut kita terutama dari Makasar dengan Perahu pinisi nya telah banyak menjelajahi samudra dan ada hubungan dagang dgn negara yg disinggahinya. terima kasih mas pencerahannya.

    BalasHapus
  16. Secara geografis, hubungan Australia dan Indonesia Timur memang udah pasti terbentuk sejak zaman dahulu.

    BalasHapus
  17. Sejak dulu, manusia sudah pandai dan cerdas. Termasuk pelaut Indonesia yang tentunya waktu itu belum memiliki kapal yang sebagus sekarang tapi mampu sampai ke berbagai laut, termasuk Australia. Mereka genius dengan peralatan seadanya dan mampir Cina untuk berdagang juga. Kan menarik? Sejarah yang membentuk kita saat ini.

    BalasHapus
    Balasan
    1. saya setuju mbak dengan pendapatnya....setidaknya pelaut kita gak kalah sama eropa

      Hapus
  18. Baiklah.. begitu toh. Guru sejarah ane belum jelasin tentang ini wkwk :D.

    BalasHapus
    Balasan
    1. hehehehe masa sih mungkon ini tersembunyi yaaaa

      Hapus
  19. Jadi gara2 Inggris kerjasama dagang ini terputus? sangat disayangkan ya...

    BalasHapus
  20. Saya pernah denger penjelasan langsung mas dari peneliti Unhas tentang ini. Banyak bukti soal jejak makassar di sana. Cmn memang mereka ada di bagian Utara. Sementara kota2 besar Ausie ada di Selatan

    BalasHapus